Senin, 02 November 2015

Aku Perempuanmu

" Jika aku berjanji untuk tetap tinggal dan mendukungmu saat kau berjuang. Akankah kau berjanji untuk tetap setia saat kau berhasil?

Bukan mau hitung hitungan mempermasalahkan hal kesetiaan. Aku hanya ingin memastikan bahwa di massa depan kamu tetaplah lelakiku yang sama. Lelakiku yang setia dan selalu jadi tempat ternyamanku. kita sama sama tau bahwa kesetiaan lelaki akan diuji saat ia punya segalanya, dan kesetiaanku sebagai wanitamu pun akan diuji saat kamu tak memiliki apa apa, saat kamu membangun semuanya dari awal akan kupastikan aku tak kan pernah memalingkan diri dari mu. Aku akan berusaha selalu ada di sampingmu, jadi tempat ternyamanmu untuk pulang dan melepas semua penatmu.


"aku akan belajar tak menghalangi kesibukanmu dengan kata kata rinduku"

Setiap aku ingat betapa manjanya aku padamu, Sikap kekanak kanakanku yang pemarah hanya karna kita sangan jarang bertemu. Aku selalu ingat betapa jatuh cintanya aku pada lelaki perkeja keras. Kamu tentu tau salah satu hal yang membuatku benar benar jatuh cinta adalah sikapmu menghadapi dunia yang sangat bijaksana, kamu selalu tau bagaimana menjalani hidupmu, kamupun tahu apa yang jadi tujuan utamamu saat banyak lelaki massih bingung memilih atau bahkan menjalani hidupnya. Mulai saat ini aku tak kan menghalangi kesibukanmu, aku mau jadi perempuan yang selalu mendukungmu.
"kamu lelakiku pemilik ambisi yang tak pernah lepas dan berpengetahuan luas"


" Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjalin masa depan"



Kini kita sepakat bahwa banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjalin masa depan. Kita sama sama punya ambisi untuk menngejar beberapa mimpi. Selain itu kita harus sama sama bisa membangun dan mewujudkan mimpi kita berdua. Selama itu baik untuk kita berdua kita akan selalu saling mendukung, karna pacaran bukan hanya soal mengumbar kata kata cinta. Kita harus saling belajar menjadi lebih baik lagi.


Aku perempuanmu
aku akan selalu ada disampingmu
Selalu mau mendukungmu
Dan mau berbagi waktu untuk mimpi mimpimu


Aku menyayangimu

RHP



Rabu, 21 Oktober 2015

Tak Perlu Bertanya Apa yang Sudah Lalui Sebelum Kamu. Kini Ada Gadis Tangguh yang Siap Mendampingimu

Ini memang bukan tulisanku sendiri, ini tulisan   



Kamu tidak perlu bertanya sudah berapa banyak hati yang saya lalui sebelum berhenti di kamu. Berapa banyak tatap mata dalam yang membuat saya merasa, “Ini akhirnya. Saya siap menepi dan membangun masa depan bersama.” Atau sudah berapa banyak pintu yang saya putar kenopnya, melirik sedikit ke dalamnya kemudian memilih tidak memasukinya karena ternyata tidak nyaman terasa.
Tolong jangan juga bertanya tentang siapa yang paling saya cinta. Apakah saya pernah sakit sebelumya. Pada siapa kamu bisa menempelkan label mantan yang tak lagi boleh dihubungi selama kamu ada. Sebab kini semua tidak lagi signifikan terasa.


Kamu tidak perlu tahu dulu saya sempat sesakit itu. Sebab kamu lebih berhak untuk gadis yang tangguh menyembuhkan diri dari lebam biru


Kamu lebih berhak untuk gadis tangguh yang sudah tak lagi biru 

Sebelum bertemu kamu, saya sempat menitipkan hati pada orang yang salah. Dia yang dengan seenaknya melemparkan hati tinggi-tinggi lalu lupa menangkapnya kembali. Hasilnya hati gadismu ini sempat berderak, patah, beberapa saat berdarah. Untuk beberapa saat saya sempat lupa rasanya bahagia. Lupa bahwa masih ada terlalu banyak impian yang layak diperjuangkan di luar sana. Lupa, jika dulu tanpanya saya sempat baik-baik saja.
Kamu tidak perlu tahu gadismu ini sempat terbangun setiap jam 3 pagi karena merasa ada lubang menganga di hati. Atau bagaimana dulu gadismu ini memilih rute memutar yang menghabiskan bahan bakar — hanya karena tak sanggup lewat tempat-tempat penuh kenangan yang membuat hati bergetar. Biarkan semua proses itu jadi kisah yang membuat saya lebih tegar.
Sebab kamu, sudah tidak lagi layak mendapatkan gadis yang tak mampu menghadapi sakit hatinya sendiri. Kamu berhak didampingi gadis yang dengan tangguh menyembuhkan lukanya dalam sepi.
Dan saya mau jadi gadis itu kali ini.


Biarkan saya mengecup mata lelahmu. Jadi tempat pulang ternyamanmu. Tapi tidak mengeruk cerita tentang hati yang kamu singgahi sebelum kita bertemu


Biarkan saya mengecup mata lelahmu. Jadi tempat pulang ternyamanmu

Beberapa kali kamu pernah bercerita tentang gadis sebelum saya yang sempat membuatmu jatuh cinta. Beberapa tampak anggun dalam fotonya. Banyak yang jauh lebih cantik dari saya. Namun rengkuhmu yang menyergap pinggang saya tiba-tiba membungkam semua rentetan pertanyaan yang ada. Mereka boleh lebih segalanya. Tapi jika kamu tak menepi pada mereka — ikatan sebelumnya memang tak diamini semesta.
Sementara ikatan kita bisa diusahakan mendapat restu Yang Kuasa.
Kali ini saya tak lagi tertarik bertanya pada siapa saja kamu pernah menitipkan hati. Hal-hal apa yang bersama mereka sudah kamu lalui. Kehangatan khas pasangan kekasih seperti apa yang sudah pernah kalian jalani. Bukan karena saya takut cemburu atau patah hati. Kita sudah sama-sama dewasa. Ada hal yang jauh lebih penting dari meributkan masa lalu yang sudah melesat pergi.
Kali ini biarkan saya berubah jadi partner masa kinimu. Jadi orang yang setia mengecup mata lelahmu. Jadi wajah yang pertama kali kamu lihat di bandara selepas kembali dari tugas panjangmu.
Biarkan saya memeluk sayang tubuhmu. Membiarkanmu menggelitik pinggang demi menunjukkan rasa sayangmu. Tanpa perlu lagi melibatkan interogasi soal apa yang sudah kamu jalani sebelum kita bertemu.

Barangkali jadi dewasa adalah tak merasa jengah membuka masa lalu. Membiarkanmu melongok ke situ. Tanpa perlu membuatmu tahu apa yang sudah menangguhkan saya yang kini siap mendampingimu

Dewasa adalah membiarkanmu tahu masa lalu. Tanpa perlu membuatmu tahu apa yang sudah menangguhkanku 

Bukan berarti saya tak ingin masa lalunya dimasuki. Sumpah mati, tak ada sedikitpun potongan masa lalu saya yang belum kamu tahu sampai detik ini. Bahkan sampai makan di mana, seberapa dekat saya membangun hubungan dengan orangtua pasangan sebelumnya, sampai menjawab pertanyaan nakalmu yang iseng mengulik, “Hayooo…sudah sempat sejauh apa?” 
Menutupi masa lalu yang sudah membentuk saya sekarang jelas bukan hal yang layak dilakukan. Namun kamu tak perlu tahu apa yang sudah saya lalui hingga menjadi gadis yang tak lagi takut akan kesendirian. Sebab kamu berhak didampingi dia yang dengan tenang menangguhkan genggaman. Gadis yang rengkuhannya di lenganmu selalu bisa jadi alasan untuk bekerja keras menghadapi semua tekanan. Gadis yang tak lagi memikirkan sakit hatinya sendiri — sebab dia sudah selesai dengan episode gelap yang membentuknya jadi setangguh ini.

Sssst….tolong berhenti bertanya tentang bumpy nya jalan yang sempat saya lalui sebelum bertemu kamu. Sebab kini, semua sudah tidak sesignifikan itu.

Satu yang perlu kamu tahu — ada gadis yang kini siap dengan tangguh mendampingimu.

Senin, 19 Oktober 2015

kamu tempat ternyaman untuk pulang

“Kamu memberiku tempat paling nyaman”
Denganmu aku tak perlu mengubah diriku, aku tak perlu malu menunjukkan diriku yang malas sekali mandi, yang suka sekali makan tanpa memperhitungkan berat badanku, lalu marah marah karena semua bajuku tak lagi muat kukenakan.  aku pun tak perlu malu bersikap aneh atau bahkan lebih gila dari itu untuk mengesankanmu. Kamu selalu memahami dan memaklumi tingkahku, bahkan berusaha mengimbangi kegilaanku agar aku tersenyum senang.


Aku selalu suka sikapmu yang sebenarnya sangat dewasa dan kaku berubah menjadi alay dan gila hanya untuk membuatku tersenyum. Belajar menjadi romantis dengan memberikan beberapa kejutan, membawa kue ulang tahun lalu kebingungan memulainya dari mana. Aku tau kamu bukan orang yang romantis, kejutanmu selalu gagal kamu sampaikan. Tapi percayalah semua sikapmu yang seperti ini membuatku merasa pria istimewa kini ada di hadapanku.

Lebih dari itu semua kamu selalu memastikan aku makan dan sholat tepat waktu, bergaul dengan teman teman yang tepat dan mengajarkanku arti berbagi. Kamu selalu ada disampingku saat berbagai kesulitan harus kuhadapi. Kamu selalu jadi tempat pulang ternyamanku.  “Nampaknya kamu bisa jadi rekan menua yang menyenangkan”


Aku sadar kita berdua tidak sempurna, sesekali kita harus belajar keras untuk saling mengerti dan berkompromi dengan hal yang sulit kita terima, bahkan beberapa kali berujung pertengkaran. Tapi denganmu aku mau selalu berbenah dan aku tau kamu tak pernah keberatan berbenah. Harapanku bosan tak pernah membuat kita menjauh. 

Bersamamu aku tau arti berbagi. Terimakasih karena mau melewati banyak masalah bersamaku. Mungkin tak pernah mudah bagi kita, tapi tanganmu tak pernah melepaskan genggamnya. Meski beberapa kali kita membutuhkan “jeda” untuk menata hati dari kecewa, aku selalu ada di sisimu dan kamupun begitu. Aku selalu mau jadi pasangan terbaikmu “robot” kesayanganku.

 “Kita sama sama tau bahwa hubungan ini tidak mudah,harapanku kita sama sama tidak pernah menyerah”
“Aku ingin jadi gadis yang peluknya selalu dapat melepas penatmu dari berbagai tekanan.
Gadis yang tatapnya mampu menyemangatimu untuk bekerja keras.
Gadis tegar yang siap menggenggam tangamu saat takut menghadapi dunia sendiri.”

Kamu adalah orang pertama yang membuatku percaya, masa depan denganmu akan terasa istimewa. Biarkan aku menjadi pantas di sampingmu dan ijinkan aku jadi partner terbaik menjain masa depan denganmu.
“Rivan Handika Putra” aku menyayangimu.



Kedewasaanmu pelan pelan membuatku jatuh hati kemudian aku benar benar jatuh cinta secara TOTAL

Dari awal aku tak pernah berfikir kita akan sedekat ini. Sikapmu kaku dan serius membuatku enggan mengenalmu. Meskipun beberapa kali kita sempat bertemu, tak terbayangkan dekat denganmu menyenangkan. Deny memang membuat kita menjadi dekat, tapi kamu tetap ada di barisan paling depan untuk mencoba mengintip isi hatiku. Meski harus aku akui aku masih enggan membuka hatiku tapi kamu berhasil membuatku mau mencoba.



 Masih ingat saat pertama kali kamu menyapaku? aku masih saja bersikap dingin. Tapi kamu tak pernah menyerah perlahan kamu mampu menarik perhatianku dan mendekatiku dengan sabar. Pendekatan kita pun tak sebentar, aku butuh waktu lebih lama untuk memantapkan hati dan memulai lagi, kamu memang sabar dan tak pernah putus asa jadi pilihan terbaikku.

Masih ingat saat  deny menanyakan hubungan kita setiap hari?  dan membuatku harus menghindarinya agar dia tidak terus bertanya.

Masih ingat saat kita sudah saling menghawatirkan satu sama lain,

Masih ingat saat kamu bilang mau belajar buat aku, mau menemaniku dimasa depan dan memintaku berhenti menoleh kebelakang terlalu lama,  padahal kita belum jadi apa apa

Kamu punya cara yang tak biasa untuk mengambil hatiku, sikapmu yang dewasa dan tidak mudah menyerah mampu menarik perhatianku. Sedikit demi sedikit aku membuang jauh fikiranku tetangmu sosok robot berwujud manusia. Kamu memang sosok pria yang tidak biasa, selalu berhasil membuatku kangum setiap kali kita bicara.

 “Kedewasaanmu pelan pelan membuatku jatuh hati kemudian aku benar benar jatuh cinta secara TOTAL”

Kini aku akui aku benar benar jatuh cinta